Pulau Bunaken di Manado, Sulawesi Utara, kembali mencuri perhatian dunia pariwisata. Keindahan bawah lautnya yang menakjubkan membuat taman laut ini menjadi salah satu destinasi paling ikonik di Indonesia. Setelah sempat sepi akibat pandemi, kini Bunaken kembali hidup, dengan wisatawan domestik dan mancanegara yang berdatangan untuk menikmati pesonanya.
Peningkatan kunjungan wisatawan bahkan mencapai lebih dari tiga puluh persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah daerah bersama pelaku wisata menyebut hal ini sebagai tanda positif kebangkitan sektor pariwisata Sulawesi Utara.
Keindahan Bawah Laut yang Tak Tertandingi
Daya tarik utama Bunaken tentu saja terletak pada taman lautnya. Air laut yang jernih dengan jarak pandang hingga dua puluh meter membuat pengunjung bisa menikmati keindahan biota laut secara langsung. Ratusan jenis terumbu karang hidup di sini, dihuni oleh berbagai spesies ikan tropis, penyu, hingga mamalia laut kecil.
Bunaken juga menjadi surga bagi para penyelam. Ada puluhan titik penyelaman (diving spot) populer seperti Lekuan 1, Fukui, Mandolin Point, dan Raymond’s Point. Di setiap titiknya, penyelam dapat menjumpai pemandangan dinding karang curam yang memanjang, dihiasi warna-warni ikan tropis. Keindahan bawah laut Bunaken bahkan kerap disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Bagi yang belum terbiasa menyelam, aktivitas snorkeling menjadi pilihan menarik. Air laut yang tenang dan dangkal di beberapa area memungkinkan wisatawan menikmati pemandangan bawah laut dari permukaan.
Akses Menuju Bunaken yang Semakin Mudah
Menuju Bunaken kini semakin mudah. Dari pusat kota Manado, wisatawan bisa menuju Pelabuhan Marina atau dermaga di dekat Pasar Bersehati. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan kapal cepat selama sekitar tiga puluh hingga empat puluh lima menit. Sepanjang perjalanan laut, pengunjung akan disuguhi pemandangan birunya laut Sulawesi dan gugusan pulau kecil di sekitarnya.
Pilihan penginapan di Bunaken juga sangat beragam. Mulai dari homestay sederhana yang dikelola warga lokal hingga resort mewah di tepi pantai yang menawarkan pengalaman menginap langsung di depan laut. Beberapa penginapan bahkan menyediakan fasilitas penyelaman lengkap dengan pemandu bersertifikat.
Konservasi Alam Jadi Fokus Utama
Dengan popularitasnya yang tinggi, tantangan terbesar di Bunaken adalah menjaga kelestarian ekosistem laut. Pemerintah bersama Balai Taman Nasional Bunaken dan komunitas penyelam aktif mengadakan berbagai program konservasi, seperti pembersihan dasar laut dan edukasi kepada wisatawan.
Setiap tahun, diadakan kegiatan reef clean-up untuk membersihkan sampah plastik dan jaring yang tersangkut di karang. Selain itu, operator tur juga diwajibkan memberikan pengarahan singkat tentang etika penyelaman dan pentingnya menjaga terumbu karang sebelum wisatawan turun ke laut.
Bunaken bukan hanya tempat wisata, tetapi juga pusat pendidikan lingkungan. Banyak lembaga riset dan mahasiswa dari dalam maupun luar negeri datang ke sini untuk meneliti keanekaragaman hayati laut Indonesia.
Daya Tarik Budaya dan Kuliner Sekitar Bunaken
Selain keindahan lautnya, wisatawan juga bisa menikmati sisi budaya masyarakat pesisir Sulawesi Utara. Penduduk lokal yang ramah sering mengundang wisatawan untuk ikut dalam kegiatan adat, seperti pesta laut dan acara syukuran nelayan.
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Bunaken tanpa mencicipi kuliner khas Manado. Menu seperti ikan bakar rica-rica, tinutuan (bubur Manado), dan sambal dabu-dabu menjadi favorit wisatawan yang ingin menikmati cita rasa pedas khas Sulawesi.
Penutup
Bunaken bukan sekadar tempat untuk berlibur, tetapi juga simbol keberagaman alam Indonesia yang luar biasa. Dengan perpaduan antara keindahan bawah laut, keramahan penduduk lokal, dan semangat menjaga kelestarian lingkungan, Bunaken kembali menunjukkan pesonanya sebagai salah satu destinasi wisata bahari terbaik di dunia.
Setiap perjalanan ke Bunaken bukan hanya tentang melihat keindahan laut, tetapi juga tentang menghargai harmoni antara manusia dan alam yang menjadikannya begitu istimewa.
