beritaterkini.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Wihaji, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bangli, Bali, untuk memantau langsung kondisi keluarga yang berisiko mengalami stunting. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, yang masih menjadi tantangan besar bagi kesejahteraan anak-anak di tanah air.
Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan anak akibat kurangnya gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang berpotensi menyebabkan dampak jangka panjang, baik secara fisik maupun mental.
Fokus Kunjungan: Identifikasi Keluarga Berisiko Stunting
Selama kunjungannya, Menteri Wihaji bersama tim dari Kementerian PPPA dan Dinas Kesehatan Bali langsung meninjau beberapa keluarga yang teridentifikasi berisiko mengalami stunting. Dalam kunjungan tersebut, Wihaji mengungkapkan pentingnya pendekatan keluarga untuk mencegah stunting. “Untuk menurunkan angka stunting, kita perlu bekerja sama dengan keluarga. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, diharapkan upaya ini dapat lebih maksimal dalam menanggulangi masalah stunting.
Sinergi antara Pemerintah dan Masyarakat
Selain meninjau langsung kondisi keluarga berisiko stunting, Menteri Wihaji juga berdialog dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lokal. Dalam pertemuan tersebut, dia mendengarkan aspirasi dan tantangan yang dihadapi warga dalam upaya mencegah stunting.
Kunjungan Berdampak Positif
Kunjungan Menteri Wihaji ke Bangli diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting.
Upaya penanggulangan stunting memang memerlukan kerja keras bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai sektor terkait. Menteri Wihaji menegaskan bahwa pengentasan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. “Mari kita bersama-sama mengatasi stunting demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik,” tutup Menteri Wihaji dalam kunjungannya.
