beritaterkini.id – Pemerintah Indonesia telah menetapkan anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) tahun 2025 mengalami pemangkasan yang cukup signifikan, yakni mencapai 80%. Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi, baik dari kalangan pelaku industri pariwisata, pengamat ekonomi, hingga masyarakat yang bergantung pada sektor ini.

Pemangkasan Anggaran yang Drastis

Menurut data terbaru, anggaran Kemenpar Ekraf yang sebelumnya mencapai sekitar Rp 8 triliun untuk tahun 2024, akan dipangkas menjadi hanya sekitar Rp 1,6 triliun pada 2025. Pemangkasan anggaran sebesar 80% ini tentu saja menjadi perhatian besar.

Dampak Pemangkasan pada Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata Indonesia memang mengalami berbagai tantangan pasca-pandemi Covid-19. Sejak pandemi melanda, banyak destinasi wisata yang terpuruk dan berjuang untuk bangkit. Pemerintah melalui Kemenpar Ekraf selama beberapa tahun terakhir berupaya memberikan stimulus untuk pemulihan sektor pariwisata, mulai dari promosi, peningkatan infrastruktur, hingga pengembangan ekonomi kreatif.

Salah satu dampak utama yang dikhawatirkan adalah terhambatnya pengembangan infrastruktur pariwisata yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata. Banyak destinasi wisata yang masih membutuhkan perbaikan aksesibilitas, fasilitas pendukung, dan promosi untuk menjangkau pasar internasional maupun domestik.

Similar Posts