beritaterkini.id – Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, tidak hanya menjadi situs warisan dunia yang megah, tetapi juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah agama Buddha di Indonesia.

Murdaya Poo dikenal sebagai Ketua Dewan Penyantun Walubi dan memiliki peran signifikan dalam memajukan ajaran Buddha di Indonesia. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan umat Buddha di tanah air. Kremasi beliau diadakan di Candi Borobudur sebagai bentuk penghormatan terakhir dan simbol penghargaan terhadap kontribusinya yang luar biasa.

Upacara kremasi di Borobudur ini bukan hanya sekadar prosesi pemakaman, tetapi juga merupakan perayaan spiritual yang melibatkan umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia. Acara ini diwarnai dengan berbagai ritual dan doa yang dipimpin oleh para biksu, serta dihadiri oleh keluarga, sahabat, dan umat Buddha yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Pemilihan Candi Borobudur sebagai tempat kremasi Murdaya Poo memiliki makna mendalam. Borobudur, dengan relief-reliefnya yang menggambarkan ajaran Buddha, menjadi tempat yang tepat untuk mengakhiri perjalanan hidup seorang tokoh spiritual.

Kremasi Murdaya Poo di Borobudur juga menjadi momentum bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran-ajaran yang telah beliau wariskan. Selain itu, acara ini juga mempererat tali persaudaraan antar umat Buddha di Indonesia, memperkuat rasa kebersamaan dan saling menghormati.

Secara keseluruhan, kremasi Murdaya Poo di Candi Borobudur menjadi peristiwa yang sarat makna. Borobudur, dengan segala keagungannya, terus menjadi saksi perjalanan spiritual umat Buddha di Indonesia.

Similar Posts