beritaterkini.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengungkapkan modus baru yang digunakan oleh beberapa oknum penumpang yang mencoba naik kereta dengan tiket palsu. Modus ini tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga berdampak pada kenyamanan dan keselamatan para penumpang yang telah membeli tiket secara sah.
Menurut pihak KAI, penumpang yang menggunakan tiket palsu biasanya memanfaatkan teknologi digital untuk memodifikasi atau mencetak ulang tiket yang tampak asli. Mereka mengubah data pada tiket tersebut, seperti nomor kursi, nama, hingga jadwal keberangkatan, sehingga seolah-olah tiket tersebut sah dan valid. Tiket palsu ini seringkali digunakan untuk mendapatkan tempat duduk di kereta kelas ekonomi maupun eksekutif dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga tiket resmi.
Modus Penipuan yang Sering Ditemui
Salah satu modus yang sering ditemukan adalah adanya penumpang yang memanfaatkan celah dalam sistem pemesanan tiket. Bahkan, ada juga yang memanipulasi tiket dengan menggunakan aplikasi yang bisa membuat tampilan tiket palsu serupa dengan tiket asli.
Modus lain yang tidak kalah mencolok adalah pemalsuan kode QR atau kode pemindaian tiket. Taktik ini sering digunakan oleh penumpang yang ingin menghindari pemeriksaan tiket yang lebih ketat di stasiun atau di dalam kereta.
Upaya KAI dalam Mengatasi Penipuan Tiket
Sebagai langkah pencegahan, PT KAI terus melakukan berbagai upaya untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan keamanan dalam sistem tiket kereta api. Hal ini bertujuan agar penumpang dapat memperoleh tiket yang sah dan menghindari terjadinya penipuan yang merugikan.
Sanksi Bagi Pengguna Tiket Palsu
KAI juga menegaskan bahwa mereka tidak akan ragu untuk memberikan sanksi kepada penumpang yang terbukti menggunakan tiket palsu. Sanksi yang diberikan bisa berupa denda yang besar, bahkan tindakan hukum berupa pelaporan ke pihak berwajib. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi penumpang untuk tidak mencoba menggunakan tiket palsu demi menghindari konsekuensi hukum yang serius.
