Mungkin kalian merasa risih ya dengan suara dengkuran? Lalu bagaimana jika sumber suara yang mengganggu itu berasal dari salah satu anggota keluarga kamu? Pastinya kamu setiap pagi akan mengomel, atau bahkan mencoba berbagai cara untuk menghentikan suara dengkuran tersebut. Banyak sekali yang beranggapan bahwa orang yang mendengkur ketika tidur menandakan bahwa orang itu sedang dalam keadaan sangat lelah. Apakah ini hanya mitos atau malah sebaliknya? Dilansir dari Dokter Sehat, sebenarnya suara dengkur itu bukan merupakan tanda dari lelahnya seseorang. Melainkan pertanda bahwa orang tersebut memiliki gangguan pada saluran pernapasannya. Dalam dunia medis, diketahui ketika seseorang mengeluarkan suara dengkuran, penyebab dengkur mereka adalah dikarenakan terjadinya penyempitan saluran pernapasan bagian atas. Hal ini bisa terjadi karena dipicu oleh pangkal lidah yang jatuh ke bagian belakang.
Selain dari penyempitan atau terhalangnya saluran pernapasan, penyebab lainnya adalah karena kelebihan berat badan, hidung tersumbat, anatomi mulut, pembengkakan amandel, atau kelainan bentuk wajah. Dan didukung juga oleh posisi ketika tidur, karena banyak kasus dengkur ditemukan lebih sering terjadi saat seseorang tidur dalam keadaan terlentang. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh adanya efek gravitasi tenggorokan yang membuat jalan pernapasan menjadi lebih sempit dari ukuran normalnya. Dalam medis, biasanya dengkuran juga erat kaitannya dengan OSA atau Obstructive Sleep Apnea, yaitu keadaan di mana saat tidur kita mengalami henti napas. Lalu, apakah mendengkur itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan? Kalian memang tidak perlu khawatir, namun kamu juga perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dengkur. Jika didiamkan terlalu lama, bisa jadi ada masalah serius yang terjadi di dalam tubuhmu.
Dilansir dari Hello Sehat, dari sebuah penelitian membuktikan bahwa kebiasaan mendengkur dapat meningkatkan resiko seseorang terkena stroke. Intensitas mendengkur seseorang sangat erat kaitannya dengan aterosklerosis karotis, yaitu penyempitan arteri di area leher karena adanya endapan plak maupun lemak. Dan hal ini dapat memperburuk kesehatan orang tersebut dan bisa menyebabkan stroke. Dengkuran yang dibiarkan saja juga dapat menyebabkan seseorang sering mengalami sakit kepala, aritmia, penyakit jantung koroner, dan asam lambung. Untuk pertolongan pertama pada keluarga yang mengalami hal seperti itu ketika tidur, kita bisa membantu dengan mengatur bantalnya dengan posisi yang lebih tinggi agar kepala lebih tinggi dibandingkan tubuh. Kemudian untuk mencegah suara dengkuran akibat kelebihan berat badan, berusahalah untuk menjaga berat badan agar lebih stabil dan jika memiliki berat badan yang berlebih bisa melakukan olahraga rutin disertai menjaga pola makan yang sehat sebagai upaya penurunan berat badan.
Selain itu, berusahalah mempertahankan jam tidur yang baik agar tidur kita pun berkualitas baik. Hal yang juga penting namun masih banyak disepelekan adalah banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. Jika sudah melakukan upaya-upaya tersebut namun suara dengkuran masih berlanjut dan sering terjadi ketika tidur, maka konsultasikan kepada ahlinya. Tentuny setiap orang juga tidak nyaman dengan tidur sambil mendengkur, ditambah lagi orang di sekitar kita akan terganggu dengan suara yang bising tersebut. Biasanya ketika ke dokter, maka akan mendapatkan obat konvensional, selain itu pun juga bisa mendapatkan terapi atau bisa melakukan pengobatan alternatif. Dengan berkonsultasi ke dokter, maka kemungkinan besar kita akan mengetahui penyebab dengkur yang dialami sehingga mempermudah pengobatan dan melakukan pencegahan suara dengkuran.