Temuan terbaru dari Australia menunjukkan bahwa sebanyak 85 persen penduduknya memiliki kandungan bahan kimia abadi dalam tubuh mereka. Senyawa kimia ini dikenal dengan nama PFAS (per- and polyfluoroalkyl substances), yang dijuluki “bahan kimia abadi” karena sulit terurai di lingkungan maupun dalam tubuh manusia. Paparan bahan kimia ini kini menjadi isu kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.

Apa Itu PFAS?

PFAS adalah sekelompok besar bahan kimia sintetis yang telah digunakan sejak pertengahan abad ke-20 dalam berbagai produk industri dan konsumen. Contohnya termasuk lapisan anti lengket pada alat masak, kain tahan air, kemasan makanan, serta busa pemadam kebakaran. Karena ikatan kimianya sangat stabil, PFAS tidak mudah terurai oleh alam sehingga dapat bertahan selama puluhan tahun, baik di tanah, air, maupun tubuh makhluk hidup.

Temuan Mengejutkan di Australia

Penelitian nasional yang dilakukan di Australia melibatkan ribuan warga dari berbagai wilayah. Hasilnya, 85 persen responden memiliki kandungan PFAS dalam darah mereka. Ini menunjukkan bahwa senyawa tersebut telah menyebar luas ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan hingga ke wilayah yang jauh dari pusat industri.

Kandungan PFAS ditemukan lebih tinggi di area sekitar pangkalan militer dan bandara, yang selama bertahun-tahun menggunakan busa pemadam kebakaran berbasis PFAS. Meski begitu, kontaminasi juga terjadi melalui air minum, makanan, dan produk rumah tangga yang digunakan sehari-hari.

Dampaknya Terhadap Kesehatan

Paparan PFAS telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, antara lain:

  • Gangguan sistem hormon dan reproduksi
  • Peningkatan risiko kanker (ginjal, testis)
  • Masalah perkembangan pada anak
  • Gangguan sistem imun
  • Peningkatan kadar kolesterol dalam darah

Karena PFAS sulit keluar dari tubuh, efek negatifnya bisa menumpuk seiring waktu. Inilah yang menyebabkan kekhawatiran besar di kalangan ilmuwan dan organisasi kesehatan.

Langkah Pemerintah dan Lembaga Internasional

Australia mulai mengambil tindakan untuk mengendalikan penggunaan PFAS. Beberapa lokasi yang terkontaminasi sedang menjalani proses dekontaminasi, dan penggunaan PFAS dalam produk baru mulai dibatasi. Namun, upaya ini masih menghadapi tantangan karena keterbatasan teknologi untuk menghilangkan PFAS sepenuhnya dari lingkungan.

Sementara itu, banyak negara, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, telah memberlakukan aturan ketat terkait penggunaan PFAS. Badan kesehatan dunia seperti WHO dan UNEP juga mendorong upaya global untuk menghentikan produksi senyawa kimia berbahaya ini.

Peran Masyarakat

Masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi paparan PFAS dengan:

  • Menghindari produk yang mengandung bahan kimia tahan air dan tahan noda
  • Menggunakan alat masak bebas lapisan Teflon atau bahan PFAS lainnya
  • Menyaring air minum dengan sistem yang mampu menghilangkan kontaminan kimia
  • Memeriksa label bahan produk sebelum membeli

Penutup

Paparan PFAS bukan hanya masalah Australia, tetapi peringatan bagi seluruh dunia tentang dampak bahan kimia sintetis yang tidak dikelola dengan bijak. Jika tidak ditanggulangi, PFAS bisa menjadi ancaman besar terhadap kesehatan generasi mendatang. Kerja sama antara pemerintah, peneliti, industri, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko jangka panjang dari “bahan kimia abadi” ini.

Similar Posts